
PALU – Danramil 1306-02/Biromaru Lettu AY menampar Manajer SPBU Tavanjuka, Asriadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Tak terima atas perlakuan tersebut, korban melaporkan Lettu AY ke Denpom XIII-2 Palu.
“Oknum Danramil (Lettu AY) sudah dilaporkan ke POM,” ujar Danunit Intel Kodim Palu Kapten I Wayan Sudana, Sabtu (7/12/2024).
Sudana mengatakan pihaknya telah meminta keterangan korban dan Lettu AY terkait kejadian tersebut. Ia menyebut kasus Lettu AY selanjutnya akan dilimpahkan ke Denpom pada Senin (9/12/2024).
“Rencana hari Senin dilimpahkan ke POM,” terangnya.
Sudana menambahkan perkembangan penanganan kasus akan diinformasikan oleh Bagian Penerangan Korem 132/Tadulako.
“Laporan korban sudah diterima dan ditindaklanjuti. Nanti Pen (Bagian Penerangan) Korem mau rilis,” pungkasnya.
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di SPBU Tavanjuka, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Jumat (6/12/2024) pagi. Kejadian berawal saat Lettu AY meminta diisikan Pertalite 5 liter untuk kendaraan pribadi. Namun, dia tak memiliki barcode.
Manajer SPBU Tavanjuka Asriadi mengaku saat itu telah menjelaskan sejak 1 Desember 2024, pengisian BBM harus menggunakan barcode. Ia juga menawarkan diri membuatkan barcode untuk Lettu AY.
“Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan, kalau jaringan lancar paling lama 5 menit pendaftaran dan sudah bisa digunakan,” kata Asriadi kepada wartawan, Jumat malam.
Hanya saja, Lettu AY disebut tidak menerima solusi yang ditawarkan dan melakukan penamparan. Asriadi mengaku ditampar Lettu AY di bagian wajah dan mengenai telinga.
“Dia menampar saya pertama kali tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga (baru kena),” ujarnya.
Sumber Detik.com