Jagratara III, Imigrasi Batam Deportasi 2 WNA Asal Singapura

Jagratara Tahap III Pengawasan Orang Asing. Foto : Newsbatam.com

BATAM – Dalam rangka memberikan efek cegah agar tidak terjadi pelanggaran keimigrasian dan penegakan hukum guna menjaga stabilitas dan keamanan negara, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam kembali menggelar operasi “Jagratara Tahap III Pengawasan Orang Asing” pada tanggal 7 sampai dengan 9 Oktober 2024. Operasi ini bertujuan untuk melakukan pengumpulan data terkait adanya kegiatan Orang Asing dan melakukan pendeteksian secara dini dalam upaya pencegahan terhadap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terlaksananya fungsi Keimigrasian.


Hasil pengawasan dari Operasi Jagratara Tahap III Tahun 2024 di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, ditemukan 1 (satu) Orang Asing berkebangsaan Singapura inisial MR diduga melakukan pelanggaran keimigrasian sebagai Orang Asing yang berada di Wilayah Indonesia yang melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak menaati peraturan perundang-undangan sesuai Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian.

MR lantas dibawa oleh Tim menuju Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam untuk dimintai keterangan lebih lanjut dan dilakukan pemeriksaan lebih mendalam. Dari hasil pemeriksaan bahwa WN Singapura berinisial MR diputuskan untuk diberikan Tindakan Admnistratif Keimigrasian berupa deportasi dan pencantuman ke dalam daftar penangkalan.


Selain itu ditemukan pula 1 (satu) Orang Asing berkewarganegaraan Singapura inisial MAB yang melakukan pelanggaran keimigrasian sebagai Orang Asing pemegang Izin Tinggal yang telah berakhir masa berlakunya dan masih berada dalam Wilayah Indonesia lebih dari 60 (enam puluh) hari dari batas waktu Izin Tinggal sebagaimana diatur dalam Pasal 78 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Setelah dibawa ke kantor dan dilakukan pemeriksaan mendalam, diketahui bahwa MAB adalah eks pemegang affidavit yang telah lampau masa izin tinggal selama 479 hari. Maka diputuskan bahwa MAB dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian berupa deportasi dan pencantuman ke dalam daftar penangkalan.


Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Samuel Toba menyatakan bahwa Operasi Jagratara Tahap III Tahun 2024 telah berjalan dengan baik dan lancar, dimana pelaksanaan pengawasan orang asing ini dilakukan secara serentak dengan kendali pusat di seluruh wilayah Indonesia.

“Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI terus berkomitmen penuh untuk melakukan penegakan hukum dan menjaga ketertiban Warga Negara Asing di wilayah kerja Imigrasi Batam,” katanya.

Ditambahkannya, tentunya dalam hal ini kontribusi aktif, dan peran serta masyarakat Kota Batam menjadi dukungan kuat bagi Imigrasi Batam dalam menjaga kemananan negara.

“Saya berharap operasi ini dapat memberikan dampak yang positif bagi Kota Batam dan kedepannya akan lebih sering dilaksanakan kegiatan pengawasan serentak serupa untuk pendeteksian secara dini serta upaya pencegahan terhadap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terlaksananya fungsi Keimigrasian,” tutup Samuel.

YAN