BNNK Batam Asesmen 9 Orang dan Tes Urine 1.333 Orang di Tahun 2024

Kepala BNNK Batam Kombes Nestor N Simanihuruk. Foto : Newsbatam.com

BATAM – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batam melaksanakan asesmen terpadu terhadap sembilan orang sepanjang tahun 2024. Pada periode yang sama, BNNK Batam juga merehabilitasi 20 penyalahguna narkotika melalui program rawat jalan.

Kepala BNNK Batam, Kombes Nestor N Simanihuruk, menyampaikan bahwa dari sembilan orang yang menjalani asesmen terpadu, tiga orang direkomendasikan menjalani rehabilitasi rawat inap selama enam bulan di Loka Rehabilitasi BNN Batam dengan proses hukum lanjutan. Dua orang lainnya menjalani rawat inap selama tiga bulan, sedangkan dua orang direkomendasikan mengikuti rehabilitasi rawat jalan sebanyak 12 pertemuan di Klinik Pratama BNNK Batam, semuanya tetap disertai proses hukum lanjutan.

“Pada tahun 2024, kami telah melakukan asesmen terpadu terhadap sembilan orang dan memberikan rekomendasi rehabilitasi sesuai kebutuhan, baik rawat inap maupun rawat jalan,” jelas Nestor, Selasa (24/12/2024).

Nestor mengatakan asesmen yang dilakukan pihaknya itu merupakan usulan dari Polresta Barelang. Ia menyebut Asesmen terpadu yang dilakukan untuk menentukan peran seseorang yang ditangkap.

“Asesmen terpadu ini menentukan seseorang yang ditangkap, apakah masuk dalam jaringan peredaran Narkoba, atau hanya sebagai korban penyalahgunaan narkotika,” ujarnya.

Selain asesmen, BNNK Batam juga memberikan layanan rehabilitasi rawat jalan kepada 20 orang penyalahguna narkotika. Menurut Nestor, para pecandu tersebut terpapar beragam jenis narkoba.

“Kami menyelenggarakan layanan rehabilitasi rawat jalan bagi 20 penyalahguna narkotika sebagai bagian dari upaya penanganan dan pemulihan mereka,” tambahnya.

Nestor mengungkapkan fasilitas rehabilitasi bagi penggunanya narkoba di Batam masih kurang memadai. Ia menyebut terkadang pihaknya sampai mengirimkan pengguna ke rumah sakit ketergantungan obat di Tanjung Uban.

“Jika memang ingin menyelamatkan generasi ini, ini harus didukung fasilitas rehab, karena di Batam masih kurang, kita harus kirim ke tanjung uban karena di Batam tidak menampung.Bisa dibantu pemerintah kota untuk itu dengan memanfaatkan rumah sakit yang ada,” ujarnya.

Dalam upaya deteksi dini, BNNK Batam juga telah melaksanakan tes urine terhadap 1.333 orang dari 24 kegiatan di berbagai lokasi, termasuk kantor pemerintahan, perusahaan swasta, dan lingkungan masyarakat. Hasilnya, tiga orang dinyatakan positif menggunakan sabu.

“Tes urine ini dilakukan sebagai langkah preventif. Dari total 1.333 orang yang dites, tiga di antaranya positif sabu,” ungkap Nestor.

Nestor juga menyebut BNNK terus melakukan penguatan strategi penguatan kolaborasi dengan berbagai sektor. Selain itu juga melakukan penguatan kerjasama dengan negara perbatasan.

“Penguatan kolaborasi dilakukan BNN Kota Batam telah membangun komunikasi dan koordinasi bersama Pemerintah Daerah, TNI, Swasta, Dinas Pendidikan, dan pemangku kepentingan untuk pelaksanaan P4GN, serta mendorong pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan P4GN di wilayah,” tutupnya.

DIC