Batam – Masjid Agung Raja Hamidah di Kota Batam akan ditutup sementara setelah makara kubah utamanya patah akibat hujan deras dan angin kencang, Selasa (18/9/2024). Penutupan ini dilakukan demi keselamatan jamaah selama proses perbaikan.
Staf PT Adhi Karya, Andi, menjelaskan makara setinggi 14 meter tersebut patah karena cuaca ekstrem yang melanda Batam.
“Kami menduga ini murni bencana alam, tetapi investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pastinya,” kata Andi.
Akibat insiden ini, air hujan merembes ke plafon kubah masjid dan menetes ke area tempat shalat. Petugas masjid segera mengambil tindakan dengan menggulung karpet agar tidak basah.
Mes karyawan kontraktor yang berada di area masjid juga mengalami kerusakan akibat angin kencang, meski karyawan masih bisa menempatinya. Andi memastikan perbaikan makara akan segera dilakukan setelah cuaca membaik.
“Kami akan mulai perbaikan besok. Prosesnya mungkin memakan waktu karena ketinggian kubah dan kondisi cuaca,” jelasnya.
Pihak PT Adhi Karya mengklaim bahwa kubah telah dibangun sesuai perhitungan konstruksi, dan insiden ini merupakan faktor alam yang sulit diantisipasi.
“Kami sudah mengikuti semua perencanaan, tetapi bencana alam memang sulit diprediksi,” tambahnya.
Selama perbaikan berlangsung, aktivitas di masjid untuk sementara waktu dihentikan.
SIG