JAKARTA – New Fortuner terlah resmi diluncurkan. Salah satu perubahan utama pada New Fortuner adalah peningkatan pada sistem suspensinya.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menjelaskan peningkatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam.
“Konsumen Toyota melihat offroad bukan hanya di dalam hutan, tapi juga ada di dalam kota,” kata Anton belum lama ini.
Menurutnya, banyak kondisi jalan di mana mereka harus tampil lebih tinggi ground clearence-nya, misalnya jalan rusak dan banjir.
“Itu terjadi juga di dalam kota, terutama di Jakarta,” timpalnya.
Oleh karena itu, Toyota merancang suspensi New Fortuner agar lebih stabil dan kokoh, sehingga mampu menghadapi berbagai kondisi jalan, baik di perkotaan maupun di medan off-road.
Selain suspensi, Toyota juga menambahkan fitur-fitur keselamatan dan kenyamanan pada New Fortuner, seperti Toyota Safety Sense (TSS) dan peningkatan tenaga mesin.
“Jadi kami selalu bertanya kepada konsumen apa yang mereka butuhkan. Dari sisi desain disegarkan, kedua fitur-fitur seperti TSS, kemudian tenaga mesin masih cukup, tambah yang tadi 4×4,” jelas Anton.
Tapi pertanyaan terbesarnya, mengapa Fortuner belum pakai sunroof sampai sekarang. Sementara jika memperhatikan model pesaing beratnya, yakni Pajero Sport, atau model-model high SUV lainnya, rata-rata sudah dilengkapi dengan fitur ‘atap bolong’ tersebut.
Anton menjelaskan bahwa ini adalah keputusan strategis berdasarkan prioritas kebutuhan konsumen.
“Kami harus menimbang total value dan juga strategi dari line up kita,” ungkapnya.
Menurutnya, bukannya mau atau tidak mau menambahkan sunroof tetapi mana yang prioritas. Dengan pembaruan pada suspensi, fitur-fitur keselamatan, dan kenyamanan, New Fortuner siap mempertahankan posisinya sebagai high SUV favorit di Indonesia.
“Toyota fokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen, bukan sekadar menambahkan fitur-fitur mewah yang belum tentu menjadi prioritas,” ungkapnya.
OLX News